THE BEST SIDE OF KONTOL BAPAK KAU ANJING

The best Side of kontol bapak kau anjing

The best Side of kontol bapak kau anjing

Blog Article

Dia pun langsung mendekatkan wajahnya kebokong ku, lalu di jilat dengan lidahnya. Dari awalnya pelan, lalu berubah beringas saat Lik Uung menjilati lubangku. Tak sekedar menjilat tapi dia juga memberikan gigitan kecil.

Genius is the final word supply of audio information, developed by scholars like you who share points and Perception with regards to the tunes and artists they really like.

Aku mulai me-maju mundurkan kepala ku. Badan Lik Uung seketika menggeliat ngilu oleh perlakuan ku. Dia hanya berpangku pada pada pundak ku, mengikuti ritme hisapan ku.

Kami mendesah bersama, setelah kontolnya masuk semua di dalam lubang silitku. Aku berdiam diri untuk menyesuaikan dengan kontolnya.

Lik Uung pun turun dari tangga, wajahnya ber-keringat. Dengan rambut cepak yang sudah ditumbuhi beberapa uban, membuat dia terlihat tampan dan manly di mataku. Kami pun lanjut membersihkan sisa-sisa potongan kayu dan menaruh alat yang telah di gunakan.

fantasiku.com – cerita dewasa Mertua ngentot Menantu Sampai Puas Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan secantik mungkin dg penampilan yg seksi.

kepalaku pun langsung ditariknya lagi dengan tangan kirinya. dan ia pun memasukan paksa K*ntol besarnya kedalam mulutku. dan mulai kembali menggenjot penisnya bermain maju dan mundur didalam dimulutku.

Aku berangkat berdua bersama supirku. Meskipun umurnya mungkin sudah menginjak usia 40an, ia terlihat masih gagah. Dadanya yang tegap dan lengannya yang kekar tidak menunjukkan bahwa ia sudah berusia 40an.

Terik matahari yang panas menyengat membuatnya melepaskan kaus singletnya hingga terlihatlah otot yang seksi itu, membuatku ingin menikmati tubuhnya, ketiaknya yang dipenuhi dengan bulu-bulu semakin membuatku terangsang.

Pak Kasman yang berusia lebih muda fifty tahun, seorang duda dengan perawakan berkepala botak dan tinggi badan nya hampir sama dengan ku. Berkulit sawo matang dan berotot layaknya petani sawit.

Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku membuka retsletingnya dan mengarahkan kontolnya keluar, kontolnya yang sudah setengah ngaceng itu terlihat sangat besar, ku usap-usap beberapa saat dengan ludahku, kemudian kontol itu ngaceng tegak sempurna.

Kemudian ia mengarahkan tanganku ke dadanya yang kekar dan membimbingku untuk mengelus-ngelusnya, menuju putingnya yang hitam ke perutnya yang berotot. Kemudian memegang kepalaku dan mengarahkan mulutku ke bibirnya, ia sangat pandai melakukan french kiss.

Bau keringatnya yang jantan memenuhi seluruh gubuk membuatku semakin terangsang, ia menyodorkan kontolnya yang mencuat dari retsleting jeansnya ke mulutku, kukulum kontolnya dengan semangat sementara ia mengikat kedua tanganku ke atas, kemudian ia menjilat-jilat ketiakku dengan bernafsu, menuju kedua putingku, ia memelintir kedua putingku dan menjilat kemudian menggigit-gigit kecil keduanya.

ehehehehehhehe Dina : hahahahahh ada ada aja candaan bapak bapak ini (timpal ku) mana ada gunung yang bergoyang huuuuuuuuuuuu (kami pun tertawa) Aku masih terus menyelesaikan kegiatan mencuciku, sembari meladeni setiap obrolan mesum dari ketiga bapak tua yang ada dihadapan ku ini, sembari melihat ketiga bapak – bapak itu ngomong sambil berbisik – bisik yang menimbulkan sedikit kecurigaan ku… Entah setan apa yang melintas, tiba – tiba Pak Marno mulai agak sedikit berani memulai hal yang membuat ku sedikit terkejut. PaK Marno : Dek Dina, kan bapak selama ini hidup sendiri … boleh gak bapak minta sesuatu dari dek Dina… yaa hitung – hitung balasan karena sudah bantuin kelancaran acara pernikahan Dina tempo hari,, ya kan Bapak – Bapak…. (sambil cengengesan dengan wajah mesumnya) Dina : Memangnya apa yang bisa Dina bantu pak,, Bapak perlu uang atau makanan ?? (sahut ku membalas ucapan dari pak Marno dengan sedikit tersenyum walaunpun aku mulai curiga dengan maksud yang dimintanya) Pak Marno : Kalau uang sama makanan, bapak ada kok dek….. Dek Dina kan tau lah,, kalau saya dan Pak Kasman kan sudah hidup sendiri, beda sama Pak Urip… Jadi mau gak dek Dina bantuin muasin kami…. hehehehehehehehe Dina : ihhhh apa apan sih pak,, maksud bapak – bapak ini apaa ??? jangan aneh – aneh ya pak… (gerutu ku) Pak Kasman : Hehehe jangan marah dulu dong dek Dina, maksud Pak Marno tu seperti ini.. kan saya duda yang sudah lama sedangkan pak Marno kan perjaka tua, tentu aja kami butuh pelampiasan… tapi kan mau jajan, uang nya gak ada… jadi mau gak dek Dina yang bantuin kami… yaaa itung – itung balasan karena kami juga udah bantuin acara nikahan dek Dina tempo hari lohh… read more Dina : Tapi pakkkk……. (walaupun mulut ku berusaha untuk menolak, tapi aku masih punya perasaan… karena tanpa bapak – bapak ini mungkin acara pernikahan ku gak akan lancar) memangnya apa yang bisa Dina bantu pak, untuk memenuhi keinginan bapak – bapak… Pak Marno : hehehehhe gini aja dek, bantuin kita ngocok aja gimana ? Dina : Maksudnya pak ??? Dina masih belum paham ?? (walapun aku sudah tau apa tujuan dari ketiga bapak – bapak ini, tapi aku berusaha bersikap polos agar tidak terlalu terlihat murahan dihadapan bapak – bapak yang sudah punya pikiran mesum ini terhadap ku) Pak Marno : nahhhh gini aja dek,, (sambil memandang kedua temannya) dek Dina bantuin ngocokin punya kami aja.. Dina : Apaa pakkk…. Tapiii kan,,,,,, Pak Marno : Bentaran aja kok dek, hehehehe yaa kan bapak – bapak…. Paling 5 menitan udah keluar… Dina : Tapii kan pak, Dina takut dan malu, karena Dina gak biasanya.

"Makasih ya den, ayo masuk ke mobil, bapak tahu tempat yang sepi di sini jadi kita bisa ngelanjutin yang barusan."

Report this page